Logo Komunitas REGE yang identik dengan logo ARPAC |
SURABAYA - Plagiat logo ARPAC atau menjiplak hasil karya orang lain yang berupa logo kembali terjadi.
Jelang diperingatinya hari jadi ARPAC yang ke tujuh, Anggota Anak Rantau Pacitan Dewan Pimpinan Wilayah Surabaya menjumpai sekelompok komunitas yang memakai atribut dengan logo yang identik dengan logo ARPAC.
Kejadian terjadi pada Minggu, 24/11/19 di Pos BRI Frontage, Jl. Ahmad yani, Surabaya sewaktu anggota ARPAC DPW Surabaya akan menghadiri undangan dari komunitas asal Magetan.
Kejadian terjadi pada Minggu, 24/11/19 di Pos BRI Frontage, Jl. Ahmad yani, Surabaya sewaktu anggota ARPAC DPW Surabaya akan menghadiri undangan dari komunitas asal Magetan.
Setelah dicermati Logo tersebut bertuliskan "PEMUDA PENCU" pada bagian pita atas dan tulisan "COMMUNITY" pada bagian pita bawah.
Sedangkan pada bagian Tengah bertuliskan "REGE" dengan kepanjangan dibawahnya "REMAJA GENDONO".
Anggota yang menemukan kejadian ini lantas memberitahukan kepada Dewan Pimpinan Wilayah yang kemudian menjadi bahan penyelidikan bersama.
Hasil sementata dari penyelidikan awal, Komunitas tersebut berasal dari Blora, Jawa Tengah, yang saat ini berkedudukan di wilayah Surabaya.
Seperti yang terlihat pada logo, tulisan PEMUDA PENCU pada pita atas diambil dari nama kawasan wisata di bukit Pencu yang berada di dukuh Gendono, Desa Gandu, Blora, Jawa Tengah.
Sedangkan remaja Gendono diambil dari nama dukuh yang ada di wilayah tersebut.
Mugiono, Koordinator HUMAS ARPAC ( Hubungan Masyarakat ) wilayah Jawa Timur mengatakan jika kasus ini sudah ditangani oleh Pengurus DPW ARPAC Surabaya.
Pengurus sudah bisa berkomunikasi dengan pihak REGE dan akan segera mengadakan pertemuan guna membahas permasalahan ini.
" Tinggal mengatur jadwal untuk bertemu, karena sudah bisa berkomunikasi dengan pihak sana". Ungkap Mugiono pada Senin siang.
Bagaimana hasil musyawarah antara pihak ARPAC yang diwakili oleh Dewan Wilayah Surabaya dengan pihak REGE akan diberitahukan nanti setelah diadakan pertemuan oleh kedua belah pihak.
" Kami akan jelaskan kepada mereka, dan akan meminta supaya produksi serta peredarannya diberhentikan" . Tambah Mugiono.
Hal serupa dibenarkan oleh Wahyu Panda, Ketua DPW ARPAC Surabaya yang menjabat menjadi ketua setelah menggantikan Anton Mugiono pada Agustus 2019 lalu menyatakan bahwa sebentara lagi akan diadakan pertemuan dengan pihak REGE.
Hal serupa dibenarkan oleh Wahyu Panda, Ketua DPW ARPAC Surabaya yang menjabat menjadi ketua setelah menggantikan Anton Mugiono pada Agustus 2019 lalu menyatakan bahwa sebentara lagi akan diadakan pertemuan dengan pihak REGE.
ARPAC / Ratrie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar